Selasa, 20 Oktober 2015

Ada apa di Asistensi PAI?

By : Ahmad Zaujin Bahij

Setiap hari Rabu pukul 4 sore menjadi hari saya yang cukup spesial. Sebuah ajang pengumpulan kebaikan, ajang da`wa, ajang baca Al-Qur`an, dan yang paling serunya lagi sebagai ajang curhat-curhatan dengan pedoman Al-Qur`an dan Al-Hadist terangkai dalam satu kegiatan asistensi Pengantar Agama Islam (PAI) di hari tersebut.

Selain menjadi mata kuliah wajib bagi mahasiswa tingkat persiapan bersama (TPB) IPB, bagi saya kegiatan PAI ini menjadi sarana untuk memperdalam ilmu PAI dan sekaligus untuk mengulas kembali ilmu agama islam yang telah saya pelajari sebelumnya.

Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa agama islam telah menganjurkan kepada manusia supaya menuntut ilmu mulai dari buaian sampai liang lahat. Dalam hadist juga dijelaskan "Mencari ilmu itu hukumnya wajib bagi muslimin dan muslimat" (HR. Ibnu Abdil Bari). Hadis ini telah membangkitkan semangat dan ketertarikan saya dalam mengikuti kegiatan asistensi PAI ini. Lebih dari itu, banyak hal berguna yang sudah saya peroleh selama mengikuti kegiatan ini dan ingin saya ceritakan melalui sebuah tulisan.

Selama kegiatan asistensi PAI banyak materi yang sudah saya peroleh tentang ilmu pengetahuan dan agama islam. Saya kagum sekali ketika kakak asisten menegaskan bahwa semua kejadian yang ada di dunia ini sudah tertulis di Al-Qur`an. Buktinya, rumus-rumus ilmiah sudah ada di Al-Qur`an sebelum ditemukan Albert Einstein dan para ilmuwan lainnya, seperti pada karakteristik hukum fisika yaitu stabilitas atau keteraturan alam selalu tunduk pada kaidah energi minimum.

Ternyata di Al-Qur`an telah dijelasakan "Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya…" (An-Nahl (12)). Saya langsung menggeleng-gelengkan kepala setelah mendengar ayat tersebut, dalam hati saya berkata "ternyata selama ini para ilmuan di dunia tidak ada apa-apanya dengan Al-Qur`an padahal mereka dianggap penemu yang hebat".

Hal ini bisa disimpulkan bahwa Al-Qur’an bukan kitab ilmu pengetahuan/sains, Al-Qur’an adalah petunjuk untuk membawa manusia dari zaman kegelapan ke zaman terang benderang. Al-Qur’an diturunkan sebagai mukjizat Nabi Muhammad SAW yang di dalamnya terdapat keterangan mengenai alam yang dapat dibuktikan. Berdasarkan perspektif sains modern, hingga kini, keterangan-keterangan tersebut ada yang sudah dapat dipahami dan masih ada yang belum dapat dipahami.

Alhamdulilah asistensi saya berjalan dengan menyenangkan sekali. Pembahasan fenomena Syirik di kehidupan sehari-hari membuat asistensi PAI semakin menarik, seperti pembahasan masalah eyang subur, mobil dikencingi bisa jalan sendiri, ritual gunung kidul, sumpah pocong, dan banyak fenomena lainnya. Dalam agama islam kita perlu sekali mengetahui tentang syirik, karena kesyirikan dapat menjerumuskan kita ke dalam api neraka.

Pada materi ini ada teman yang curhat katanya pernah mengalami kejadian yang aneh ketika perjalanan ke bandung, berawal dari mobil berhenti sendiri di tengah-tengah malam yang gelap sampai mesin mobil tidak bisa dinyalakan sama sekali, katanya akibat perbuatan makhluk halus dan disaat kejadian tersebut tiba-tiba datang seseorang yang menyarankan agar mobilnya dikencingi, teman saya langsung melakukan perintah tersebut, beberapa menit kemudian mesin mobil menyala sendiri, sungguh aneh tapi nyata.

Cerita tersebut membuat seluruh peserta asistensi, termasuk kakak asisten, tertawa tak tertahankan. "Emang suatu kejadian bisa aneh tapi Allah sudah merencanakannya dengan perantara makhluknya dan jangan sekali-kali menganggap sesuatu bukan Allah yang menghendaki, karena itu merupakan perbuatan syirik", jelas kakak asisten. Dalam Al-Qur`an dijelaskan "Dan janganlah kamu menyembah apa-apa yang tidak memberi manfaat dan tidak (pula) memberi mudarat kepadamu selain Allah; sebab jika kamu berbuat (yang demikian) itu, maka sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk orang-orang yang dalim" (QS. Yunus (106).

Setelah selesai mengikuti kegiatan asistensi PAI ini, saya berharap masih bisa terus mempelajari ilmu agama islam dengan memanfaatkan kegiatan-kegiatan menarik yang ada di kampus seperti; mentoring, rohis, dan kegiatan keagamanan yang lainnya. Melalui kegiatan tersebut kita bisa memahami dan menjelaskan ilmu pengetahuan/sains yang diperoleh selama kuliah berdasarkan perspektif Al-Qur`an dan Al-Hadist. Selain itu, kita akan senantiasa terdorong untuk berbuat kebajikan lebih banyak dan bermanfaat serta terhindar dari kesyirikan, kemungkaran, dan kebatilan yang dapat menghantarkan kita ke neraka.

Hal ini juga dijelaskan di Al-Qur`an "Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung". (QS.Ali `imron (104)). Tidak hanya itu, kegiatan keagaman yang resmi diadakan kampus juga memberikan petunjuk supaya kita tidak terkena aliran-aliran agama yang menyesatkan.

Kegiatan asistensi PAI ini diawali dengan pembacaan Al-Quran oleh masing-masing peserta, dilanjutkan dengan penyampaian materi dan pembahasan. Tidak hanya itu, kegiatan yang membutuhkan total waktu dua jam dengan jumlah peserta kurang lebih 12 orang ini selalu diisi dengan sesi konsultasi mulai dari yang sifatnya pribadi sampai yang umum. Kini kegiatan ini sudah saya lewati, tentu tidak hanya muncul sebuah kerinduan akan kegiatan ini, tetapi juga semakin tertarik untuk memperdalam di balik semua fenomena sains yang dihubungkan dengan Al-Qur’an dan Al-Hadist. Bagaimana dengan kamu?

0 komentar:

Posting Komentar

Ganti Bahasa

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Jadwal Shalat

Daftar Isi

Diberdayakan oleh Blogger.