Jumat, 11 September 2015
Peristiwa Gaib Di Gunung Kaledong

Sebagai anak lereng gunung waktu itu aku sudah biasa disuruh nenek mencari kayu bakar ke lereng gunung kaledong, Biasanya tidak terjadi apa-apa .Hari itu keadaan menjadi lain. Karena kelelahan aku berteduh di sebuah pohon besar, hingga tak terasa aku ketiduran.
Saat terbangun, aku kaget karena di sekelilingku telah gelap gulita. Aku beranjak ingin segera mau pulang. Kembali aku di kejutkan dengan pemandangan aneh karena kulihat dari dedaunan diatas pohon tersebut keluar asap putih.
Anehnya setelah melihat asap ini, keinginanku untuk pulang hilang dengan begitu saja. Aku terpaku di bawah pohon itu. Herannya, ketika itu seolah-olah terlihat ada air bah yang datang menerjangku hingga sebatas leher. Aku ingin berteriak minta pertolongan, tapi suara ku seperti tersangkut di kerongkongan. Aku pun hanya bias diam dengan tubuh menggigil.Tiba-tiba air bah itu menghilang.
Seketika muncullah seekor harimau besar mendekatiku. Hewan itu kuduga akan segera menerkamku ternyata dugaanku salah. Harimau itu hanya menjilati seluruh badanku yang mengigil ketakutan. Setelah menjilati tubuhku harimau itu pun menghilang, lalu muncullah seekor ular sebesar gulungan kasur yang langsung melingkari tubuh ku, kemudian ular itu tiba-tiba menghilang lagi.
Kini muncul lagi empat sosok wanita yang sangat cantik jelita. Mereka mengelilingiku sambil merayu ku, bahkan meminta agar aku mau dijadikan suaminya. Bila mau aku akan diberikan harta kekayaan yang sangat banyak.
Entah karena apa aku berani menolak tawaran mereka. Aku hanya meminta ditunjukkan jalan untuk pulang. Karena penolakan ku mereka kemudian menghilang dari pandanganku.Aku dihantui ketakutan yang mencekam, ingin lari cepat-cepat meninggalkan tempat itu herannya aku tidak dapat bergeser sedikitpun dari tempat dudukku, tubuh dan kakiku benar-benar tidak bias digerakkan dan aku tidak tahu kemana arah untuk pulang. Disaat sangat mencekam itu tiba-tiba datang seorang kakek berjubah putih sambil membawa tongkat.
Wajah nya terlihat memancarkan cahaya. Cucuku, engkau telah berada di wilayah eyang. Apa maksud kedatanganmu kesini? Apakah cucu mengharapkan kekayaan atau kesaktian? tanyanya. Dengan suara gemetar aku menjawab, saya tidak mengharapkan apa-apa yang saya harapkan adalah segera cepat pulang.
Mendengar permintaan ku sikakek pun tertawa terkekeh-kekeh. Lalu sikakek itu pun berkata pulanglah. Pergilah kearah sana tapi sesudah pergi dari tempat ini cucu jangan menoleh kebelakang sebelum sampai rumah. Hendaknya kamu menemui orang tuamu di bandung.
Aku sangat kaget sekali mendengarkan kata sikakek, benar orang tuaku memang berada di bandung. Setelah berkata demikian sikakek pun menghilang. Kemudian aku pergi meninggalkan tempat tersebut. Anehnya lagi jalan yang ditunjukkan sikakek seperti lurus tidak berbelok menuju kampungku. Di pagi hari, ketika matahari bersinar aku sampai dirumahku dengan selamat, kemudian nenekku memelukku sambil menangis. Hari berikutnya aku pergi kebandung menemui orang tuaku.
Label:Misteri
Langganan:
Posting Komentar
(Atom)
wah serem ya gunung kaledong
BalasHapusAku asal kampung cipari.tepat nya dikaki gunung kaledong.gunung.terbaik bagi masyarakat disekitar nya.
BalasHapus