Kamis, 06 Agustus 2015
Hantu Penjual Nasi Uduk

Langsung aja di simak Sosok seorang ibu yang baik hati dan suka bercanda itu dengan rela beliau memberikan waktu yang seharusnya telah tertidur lelap di tengah malam, namun tidak bagi bi parmi justru wanita setengah baya ini, setelah lelah seharian beraktifitas, pada tengah malam itu masih tetap terjaga demi mencari tambahan penghasilan untuk anak-anaknya di rumah, dengan menjajakan gorengan bakwan dan nasi uduk kedalam sebuah pabrik untuk anak-anak karyawan yang masuk shift malam, hampir semua karyawan produksi tentunya sangat mengenali sosok bi parmi dan bahkan tak jarang kedatangan beliau di nanti oleh beberapa langganannya, karena atas jasa beliau anak-anak yang hendak istirahat malam tak usah repot jauh-jauh mencari makan keluar pabrik.
Namun pada suatu malam yang naas, bi parmi mengalami kecelakaan yang sangat mengenaskan, pada saat hendak menjajakan dagangannya ke dalam pabrik, entah di karenakan mengantuk atau melamun, bi parmi tiba-tiba menyebrang jalan tanpa liat kiri dan kanan, naas bagi beliau dari arah kanan melintas sebuah kendaraan roda empat dengan kecepatan tinggi melaju menuju arah serang dan… bruaakkk….
Isi Bakul gorengan berhamburan di tengah jalan, meninggalkan bi parmi yang tergolek meradang maut tepat di depan gerbang pabrik yang hendak di masukinya, bi parmi meninggal seketika di tempat kejadian dengan kepala pecah karena terlindas kendaraan tersebut, namun pengendara yang malam itu menabrak bi parmi sungguh dengan tega meninggalkan jasad nya begitu saja, karena kendaran itu langsung tancap gas melarikan diri… darah segar dari rengkahan kepala yang pecah membuat wajah bi parmi sulit untuk dikenali, ya darah dari seorang pekerja keras itu, menggenang segar di tengah jalan raya yang beraspal.
Malam itu, di tempat kejadian perkara mendadak menjadi ramai, beberapa warga dan security pabrik yang saat itu tengah piket, ikut membantu petugas polisi jalan raya mengevakuasi jasad bi parmi yang kemudian di bawa kerumah sakit terdekat, setelah beberapa hari berlalu semenjak kejadian tragis kecelakaan yang sekaligus merenggut nyawa bi parmi, tiba pada pergantian shift malam berikutnya, terlihat seorang ibu-ibu datang memasuki areal pabrik dengan membawa bakul dagangan, namun anehnya ketika sosok itu memasuki pabrik, para security yang tengah standby di depan post utama tak ada satupun yang bisa melihatnya.
Singkat cerita ketika anak-anak shift malam mulai beristirahat bergantian, seperti biasa mereka menjumpai sosok ibu-ibu yang tengah menjajakan gorengan bakwan dan nasi uduk di salah satu pintu gerbang gedung produksi, tak ada yang aneh, banyak dari mereka membeli gorengan, bahkan memakan nasi uduk bungkusan ibu itu di tempat, sebut saja tiga orang pemuda langganan yang sudah terbiasa membeli darmo, warsito, dan agung (nama samaran) malam itu mereka baru masuk hari pertama shift malam, karena hari sebelumnya mereka bertiga libur, seperti biasa mereka membeli gorengan bakwan dan nasi uduk bungkusan dan makan di tempat itu, bahkan sempat bercakap cakap kira-kira seperti ini
Anak-anak dan sosok bi parmi
Anak-anak : Bi, biasa uduknya 2 bungkuss, sama bakwannya dua pake sambel kacang ya....
Bi Parmi : …….(diam)
Anak-anak : Bi, kenapa? Keliatannya lagi kurang sehat ya bi, ko pucet amat ni malem?
Parmi : …… (hanya menganguk saja)
Agung, darmo, wasito asik saja mereka mengobrol disitu, sambil memakan nasi uduk bi parmi + gorengan bakwan yang masih anget, setelah selesai makan lalu mereka bertiga kemudian membungkus untuk anak-anak yang di dalem, setelah itu sambil hendak meninggalkan sosok bi parmi mereka berucap…..
Anak-anak : Biasa ya bi, catet dulu, nanti akhir bulan lunas hehehehe....
Parmi : Iya mas, tapi jangan lupa ya kasih tahu yang lain juga, hutangnya semua di bayar lunas nanti.
Saat bi parmi berkata kata seperti itu, anak anak agak merasa janggal karena jarang sekali bi parmi berkata sangat serius sambil menegaskan agar akhir bulan hutang mereka untuk di bayar lunas, karena biasanya juga paling bilang ""iya"" dan bahkan sering mengajak ngobrol atau setidaknya ketawa-ketawa, namun justru malam itu sangat berbeda bi parmi lebih banyak diam dan berucap pun terasa datar…
Walau terasa aneh, Agung , warsito dan darmo sama sekali tidak mengetahui kalau sebenar nya bi parmi sudah tiada, dan memang juga benar adanya kalau agung, warsito, juga darmo dan beberapa anak di dalem, masih ada sangkutan hutang piutang pada bi parmi, karena seperti biasa namanya anak-anak pabrik yang langganan pada beliau, suka bayar di akhir bulan saat gajian
Singkat cerita anak yang membawa bungkusan berkumpul di dalam, kemudian menyerahkan bungkusan pesanan yang lain, di antara anak-anak yang di dalam sebut saja sutisna ( nama sebenarnya) dia bertanya heran pada agung dkk, kira kira begini...
Tisna : Dapet gorengan ama nasi uduk dari mana nih?
Agung : Lebay amat si lu, ya dari siapa lagi kalau bukan bi parmi?
Tisna : Haahh.. yang bener kamu gung???
Agung : Biasa aja kale, pake acara kaget segala… tinggal makan aja juga.
Tisna : Bukan gitu, kalian gak taHu ya??? Bi parmi kan dah ninggal kecelakaan kemaren.
Mendadak semua anak-anak di dalem pada diem, gak percaya pada apa yang dikatakan tisna barusan, namun mau berkata tidak percaya juga bingung, karena tisna tinggal satu desa dengan bi parmi, bahkan tisna meyakinkan bahwa sebelum berangkat kerja barusan saja ikut acara tahlil ke 2 harinya di rumah almarhumah, agung, warsito dan darmo yang baru saja berjumpa dengan sosok bi parmi, bahkan memakan dagangannya, akhirnya mata mereka bertiga tertuju kepada bungkusan yang masih utuh di dalam sebuah kantong kresek hitam, darmo dengan pelan-pelan membuka isi kantong keresek itu, dan di dalamnya memang mereka tidak salah lihat, tetap berisi bakwan dan nasi uduk, namun yang tadi mereka rasakan masih hangat dan nikmat, kini berganti menjadi bakwan dan nasi uduk yang kotor dengan tanah, dingin dan sudah berbau basi.
Begitupun di malam berikutnya setelah anak-anak yang masuk malam mengetahui kalau sosok hantu dari bi parmi yang masih penasaran, menteror di areal pabrik, ga sedikit anak anak yang di nampakin sosok bi parmi, pada lari kocar kacir ketakutan, bahkan ada satu anak karyawan yang pingsan ditempat karena melihat sosok bi parmi tengah melayang memegang bakul, lalu seketika berhenti di hadapannya lalu menawarkan dagangannya dengan kondisi wajah yang hancur, ya sosok bi parmi ini membuat heboh para pekerja malam.
Ke esokannya sepulang kerja agung, warsito dan darmo akhirnya mereka berinisiatif mengumpulkan sumbangan alakadarnya, dan menanyai hampir semua grup shift siapa saja yang masih berhutang pada bi parmi, setelah terkumpul, mereka konvoi menuju desa untuk melayat berbela sungkawa dan menyerahkan sejumlah uang alakadarnya kepada keluarga yang di tinggalkan. Serta menyerahkan uang hutang anak-anak beserta nama dan rinciannya. Semenjak saat itu karyawan yang berhutang di bayarkan lunas pada keluarga bi parmi, sosok Bi Parmi anehnya tak lagi ada muncul di lokasi pabrik setelah itu.
Label:Misteri
Langganan:
Posting Komentar
(Atom)
0 komentar:
Posting Komentar