Jumat, 17 Juli 2015
Gunung Kawi, Sarat Sejarah dan Nuansa Magis

Nah, pesona gunung sebagai destinasi yang memiliki nilai sejarah dan magis juga bisa Anda temukan saat berwisata di kota Malang. Penasaran?
Gunung Kawi adalah salah satu gunung berapi yang masih aktif di Jawa Timur dan terletak di ketinggian 500 sampai 3000 meter di atas permukaan laut.
Gunung Kawi berada di Kecamatan Wonosari, atau kawasan yang dulu sering disebut Ngajum, Kabupaten Malang. Nama Ngajum berubah menjadi Wonosari karena di tempat ini terdapat obyek wisata spiritual, berupa makam Eyang Raden Mas Kyai Zakaria alias Mbah Djoego, dan Raden Mas Imam Sujono alias Mbah Sujo. ‘Wono’ berarti ‘hutan sedangkan ‘sari’ berarti ‘inti’. Namun bagi warga setempat, ‘Wonosari’ dimaksudkan sebagai pusat rezeki yang dapat menghasilkan uang secara cepat. Tempat ini berkembang menjadi daerah tujuan wisata ziarah sejak tahun 1980-an.

Padepokan-gunung-kawiObyek wisata ini banyak dikunjungi wisatawan, khususnya mereka yang memiliki kepercayaan bahwa Gunung Kawi bisa memberikan banyak berkah pada berbagai usaha. Saat berkunjung ke gunung ini, suasana magis akan terasa sangat kental. Terdapat beberapa tempat atau petilasan untuk orang-orang yang berdoa dan memohon berkat untuk kesuksesan usaha, jodoh atau banyak hal lainnya. Di lokasi ini juga terdapat beberapa tempat pemujaan, seperti pohon beringin tua berakar lima, makam Eyang Jayadi dan Raden Ayu Tunggul Wati yang merupakan keturunan Raja Kediri bertarikh 1221 Masehi.
Gunung Kawi juga dikenal sebagai ‘kota’ di pegunungan. Di sepanjang jalan menuju gunung Kawi, pengunjung akan disuguhi dengan pemandangan berupa arsitektur khas Tiongkok. Ada pula kuil atau kelenteng tempat para pengikut Kong Hu Chu menjalankan ibadah. Di tempat ini juga terdapat banyak losmen atau motel sebagai sarana menginap para peziarah atau pengunjung Gunung Kawi.

Tidak ada persyaratan khusus untuk berziarah ke tempat ini. Peziarah hanya perlu membawa bunga sesaji dan menyisipkan uang secara sukarela. Namun para peziarah yakin, semakin banyak mengeluarkan uang atau sesaji, semakin banyak berkah yang akan didapat. Untuk masuk ke makam keramat, para peziarah bersikap seperti hendak menghadap raja yaitu berjalan dengan lutut. Di dalam bangunan makam, pengunjung tidak boleh memikirkan sesuatu yang tidak baik serta disarankan untuk mandi keramas sebelum berdoa di depan makam. Hal ini menunjukkan simbol bahwa wisatawan harus suci lahir dan batin sebelum berdoa.
daun-dewandaru-gunung-kawiSelain pesarean sebagai fokus utama tujuan para pengunjung, terdapat tempat-tempat lain yang dikunjungi para peziarah. Tempat-tempat ini ‘dikeramatkan’ dan dipercaya mempunyai kekuatan magis untuk mendatangkan keberuntungan, antara lain rumah padepokan Eyang Sujo, dua buah guci kuno peninggalan Eyang Jugo, dan pohon yang dianggap mendatangkan keberuntungan yaitu pohon dewandaru atau pohon kesabaran.
Gunung Kawi dapat ditempuh dari Kota Malang selama hampir 2 jam perjalanan, melewati Kota Kepanjen Kabupaten Malang. Dari sini, banyak petunjuk jalan menuju arah Gunung Kawi dan dari kejauhan sudah kelihatan puncak gunung. Semakin mendekati arah gunung, jalan semakin naik. Beberapa kali tanjakan dan tikungan tajam. Sesampainya disana, ada tulisan “Lokasi Wisata Ritual Pesarehan Gunung Kawi”. Untuk mencapai lokasi tujuan, Anda harus jalan kaki kira-kira 150-200 meter.
Gunung ini berdekatan dengan Gunung Butak. Selain itu, wisata gunung lainnya yang tak kalah menarik adalah Pegunungan Tengger, Gunung Bromo dan Gunung Semeru. Selama berada di Malang, Anda bisa menginap di Mutiara Hotel, Santika Premiere Malang Hotel, Ollino Garden Hotel, atau Regent’s Park Hotel.
Peta lokasi. View larger map
Sumber
Label:Misteri
Langganan:
Posting Komentar
(Atom)
0 komentar:
Posting Komentar